Home » » “Doktor, Boleh Tak Anak Mandi Ketika Demam?” Baca Jawapan Doktor Ini Untuk Selamatkan Anak Anda!

“Doktor, Boleh Tak Anak Mandi Ketika Demam?” Baca Jawapan Doktor Ini Untuk Selamatkan Anak Anda!




Biasanya Anda tahu ke bacaan suhu anak demam? Ok, macam mana pula cara Anda mandikan anak? Gunakan air hangat atau belasah je dengan air dingin? Nak tahu jawaban lengkap dan cara yang benar, lihat kemitraan dari Dokter Abdul Rahim Nor ini …

“Dokter, bisa tak anak saya mandi ketika demam? ”
Pertanyaan di atas banyak disoal oleh pasien ketika saya merawat pasien di klinik. Saya rasa adalah tanggung jawab saya memberikan penjelasan di bawah agar anak bangsa saya pandai menjaga anak ketika mereka demam. InshaAllah. Jangan pengaruh orang keliling, tetapi saya berharap Anda bertindak dengan ada ilmu dan amal cara yang benar. Okay?

1. APA ITU DEMAM?
Demam adalah naiknya suhu tubuh dari suhu normal 36-37.5’C yaitu lebih 37.5’C. Demam sebagai pertahanan tubuh si bayi jika ada serangan bakteri / virus. Ketika ini, suhu badan naik otomatis sebab si comel sedang bergusti sendiri melawan infeksi itu.
Itulah kita sebagai orangtua relax sajalah jika bayi itu tetap aktif bermain, minum dan makannya okay . Tak perlu berikan obat penurun panas. Biarkan saja tubuhnya bekerja secara alami.

2. CARA MENURUNKAN SUHU TUBUH BADAN BILA DEMAM
A) Gunakan kain handuk kecil yang dibasahi dengan air hangat suam (Tapid Sponging) lalu diletakkan di dahi, perut, leher, ketiak dan dengkul . Air hangat suam ini dapat membantu pembuluh darah di kulit mengembang lalu membuka pori-pori dan memudahkan mengeluarkan suhu panas dari dalam tubuh.

B) Adalah sebuah kesalahan jika Anda:
Menggunakan air dingin, air es atau ketul ais sebab hal ini bukannya menurunkan suhu tubuh badan tetapi meningkatkan suhu tubuh karena iar dingin menyebabkan pembuluh darah di kulit mengerut sehingga panas dibawa darah ke kulit , terhalang.

Apalagi bila demam ada yang suruh mandikan anak dengan air dingin. Kasihan si anak lagi menggigil serta lagi naiklah demamnya. Kalau nak buat ekspirimen, jika kita orang tua demam, mencoba terus pergi mandi air dingin. Pijak lantai kamar mandi pun dah gemetar. Apatah lagi nak mandi air dingin ?! Kalau panci panas dicuci poun akan berasap. Biar panci itu dingin terlebih dahulu, baru basuhkan. Bukan?

3. BERSELIMUT KETIKA DEMAM
Hindari menyelimuti si comel yang demam atau memakaikan baju yang tebal seperti jaket atau pakaian ketat yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Sebaiknya gunakan pakaian yang tipis dan longgar, yang dapat menyerap keringat sehingga suhu tubuh si comel menurun ke tingkat normal

4. KERAP MINUM AIR
Demam paksa tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak seperti keringat dan kencing. Maka rajin-rajinlah menyusu atau beri air yang banyak kepada bayi Anda untuk menghindari dehidrasi. Lagi banyak cairan diberi, maka lagi banyaklah cairan yang keluar melalui urin yang juga menolong menurunkan suhu badan yang panas.

5. JANGAN GUNA AIR DINGIN!

Kalau nak dimandikan juga bayi / anak-anak yang panas, dibolehkan tetapi air yang digunakan haruslah air yang hangat suam. Jangan gunakan air dingin. Dengan begitu, tubuh menjadi segar dan nyaman. Setelah mandi, keringkan tubuh dengan kain handuk dan terus cepat tutup badan dengan pakaian.

6. TAK PERLU MAKAN OBAT JIKA ANAK MASIH AKTIF
Anak tidak harus makan obat jika demam tapi bisa makan, minum seperti biasa. Hanya jeram jelum anggota badannya dengan air hangat suam. Obat diberikan jika suhu badannya mencapai lebih dari 38’C.
Kalau bayi / anak Anda demam berkepanjangan lebih dari dua hari, terlihat lesu, kehilangan nafsu makan minum, panas kejang, susah bernapas, muncul bintik merah atau biru di tangan, muntah, diare, ini tanda infeksi kuman / virus yang tubuh bayi tidak mampu melawan. Segeralah bawa bayi / anak dokter. Dokter akan siasat penyebab panas dan infeksi tersebut. Mungkin antibiotik diperlukan.
Saran saya, segera rawat demam anak anak. Elakkannya dari menjadi kejang panas tarik “Fibrile Fit”.

Sumber:  infoje


http://kisahdunia2017.blogspot.my/2017/05/doktor-boleh-tak-anak-mandi-ketika.html











Thanks for reading & sharing Terlajak Over

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment